Rencana Bahagiakan Keluarga Sirna, Gaji Buruh Boyolali ini Ludes Dirampas Begal Saat Pulang Kerja

Siswadi, warga Dukuh Panderejo, RT 01, RW 01, Desa Paras, Kecamatan Cepogo yang telah menjadi korban begal oleh dua orang tak dikenal


Nasib nahas menimpa Siswadi, seorang buruh pabrik konveksi di daerah Dawar, Mojosongo, Boyolali, Jawa Timur.

Rencana yang telah disusun jauh-jauh hari ternyata harus terkubur sirna dan berubah menjadi rasa pilu.

Pasalnya, Siswadi menjadi korban pembegalan yang dilakukan oleh dua orang tak dikenal (OTK).

Niat Siswadi membelikan baju lebaran untuk keluarga mendadak buyar lantaran aksi begal di Jalan Solo-Selo-Borobudur.

Gaji sebesar Rp 1,8 juta milik buruh konveksi ini ludes disikat para pembegal, pada Rabu (20/4/2022) malam.

Istri Siswadi, Rusniati mengisahkan bahwa gaji tersebut rencananya akan digunakan untuk keperluan Lebaran yang kurang beberapa hari lagi.

Itu termasuk membelikan anak baju Lebaran.

"Ya mau buat persiapan lebaran. Dan belikan anak baju baru," tutur Rusniati kepada TribunSolo.com, Kamis (21/4/2022).

Kini, Siswadi hanya pasrah terbaring meringkuk di kasur rumahnya.

Sesekali ia merintih kesakitan pada bagian pinggangnya akibat tendangan bengis begal di Jalan Solo-Selo-Borobudur (SSB) pada malam (20/4/2022).

Warga Dukuh Panderejo, Desa Paras, Kecamatan Cepogo itu butuh tenaga super ekstra sambil menahan sakit pinggang yang luar biasa hanya untuk bisa duduk.

Dengan mimik wajah kesakitan Siswadi akhirnya menyerah dan kembali berbaring dibantu oleh istrinya.

Sakit pinggang akibat tersungkur usai ditendang dua orang begal membuatnya sangat tersiksa.

Meski Siswadi selamat dari maut, namun ludesnya uang gaji yang dia terima dari pekerjaan di sebuah konveksi tak kalah membuatnya miris.

Uang sebesar Rp 1,8 juta yang ia hasilkan dari jerih payahnya bekerja kini ludes tanpa sisa.

Dua orang begal telah merampas secara paksa saat Siswadi setengah sadar pasca mendapat tendangan maut itu.

Siswadi yang sudah tak mampu bicara banyak hanya pasrah dan tertidur sambil menahan rasa sakit di pinggangnya.

Baginya uang gaji itu sangat penting. Sebagai masyarakat desa, tentunya tradisi lebaran butuh biaya besar.

Meski begitu, Sumadi sang ayah masih bersyukur.

Anaknya hanya kehilangan uang saja.

Anaknya masih diberikan keselamatan meski mengalami luka-luka.

Dia pun berharap agar kasus ini dapat segera terungkap sehingga tidak ada orang lain yang menjadi korban dan mengalami nasib yang sama dengan dirinya.

"Alhamdulillah masih selamat. Ya semoga aksi begal di Cepogo ini yang terakhir kalinya," harapnya.


Kronologi Kejadian

Saat itu, Siswadi baru saja pulang kerja dari tempat kerjanya di sebuah pabrik konveksi di daerah Dawar, Mojosongo.

"Setelah buka puasa sebentar, saya langsung pulang," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, di rumahnya, Kamis (21/4/2022).

Dengan perasaan senang karena baru saja menerima gajian, kemudian dia bergegas pulang.

Dia pun melintasi jalan SSB yang biasa dia lalui setiap hari.

Tanpa ada perasaan atau firasat apapun, Siswadi melintas dari timur ke barat dengan nyaman, meskipun saat itu kondisinya masih gerimis.

Hingga akhirnya setelah melewati SPBU Jelok, ada dua orang yang berkendara berboncengan tiba-tiba memepet motornya.

Dia pun mengira bahwa pengendara itu akan mendahului sepeda motor honda Supra Fit yang dia kendarai.

"Lalu sampai di lokasi saya dipepet dan ditendang motor saya. Saya langsung jatuh ke kanan dan tersungkur. Posisi saya sudah antara sadar dan tidak," katanya.

Dia yang saat itu dalam kondisi setengah sadar, langsung dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan aksinya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.