Kebahagiaan yang Hakiki Bukanlah Kesenangan Dunia, Tapi Nanti di Akhirat Saat Terbebas Dari Api Neraka



Sesungguhnya kebahagiaan di dunia dikelilingi oleh hal-hal yang tidak menyenagkan, kekayaan akan diikuti oleh kemiskinan, kekuatan akan diikuti oleh kelemahan, kesehatan akan diikuti oleh sakit, masa muda akan diikuti oleh masa tua dan kehidupan ini pun tidak lah kekal.

Adapun kebahagiaan yang hakiki adalah kebahagiaan ketika datang kematian, ketika di alam kubur, ketika melewati shirot dan ketika diberikan buku catatan amal perbuatan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

فَاَ مَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ ۙ فَيَقُوْلُ هَآ ؤُمُ اقْرَءُوْا كِتٰبِيَهْ ۚ  اِنِّيْ ظَنَنْتُ اَنِّيْ مُلٰقٍ حِسَا بِيَهْ ۚ  فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّا ضِيَةٍ ۙ  فِيْ جَنَّةٍ عَا لِيَةٍ ۙ 

"Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, Ambillah, bacalah kitabku (ini). Sesungguhnya aku yakin, bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga yang tinggi." (QS. Al-Haqqah: 19-22)

Sahabat IDC, mari kita perhatikan, dalam ayat ini orang tersebut berseru dengan penuh kegembiraan dan suka cita karena dia telah diberikan kitab catatan amalnya dari sebelah kanannya. Dan ini adalah tanda kemenangan dan kebahagiaan yang abadi.

Di sisi lain terdapat orang-orang yang merugi dan menyesal, Yaitu orang-orang yang menyia-nyiakan waktu dan umurnya serta tidak menyiapkan bekal untuk hari kemudian.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

وَاَ مَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِشِمَا لِهٖ ۙ فَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُوْتَ كِتٰبِيَهْ ۚ  وَلَمْ اَدْرِ مَا حِسَا بِيَهْ ۚ  يٰلَيْتَهَا كَا نَتِ الْقَا ضِيَةَ ۚ  مَاۤ اَغْنٰى عَنِّيْ مَا لِيَهْ ۚ  هَلَكَ عَنِّيْ سُلْطٰنِيَهْ ۚ 

"Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku. Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku, wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu. Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku. Kekuasaanku telah hilang dariku." (QS. Al-Haqqah: 25-29)

Maka dari itulah, balasan atas perbuatan tergantung pada jenis amalnya.

خُذُوْهُ فَغُلُّوْهُ ۙ  ثُمَّ الْجَحِيْمَ صَلُّوْهُ ۙ  ثُمَّ فِيْ سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُوْنَ ذِرَا عًا فَا سْلُكُوْهُ ۗ  اِنَّهٗ كَا نَ لَا يُؤْمِنُ بِا للّٰهِ الْعَظِيْمِ ۙ  وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَا مِ الْمِسْكِيْنِ ۗ  فَلَيْسَ لَـهُ الْيَوْمَ هٰهُنَا حَمِيْمٌ ۙ  وَّلَا طَعَا مٌ اِلَّا مِنْ غِسْلِيْنٍ ۙ  لَّا يَأْكُلُهٗۤ اِلَّا الْخٰطِئُوْنَ

"(Allah berfirman), Tangkaplah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dialah orang yang tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. Maka pada hari ini di sini tidak ada seorang teman pun baginya. Dan tidak ada makanan (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa." (QS. Al-Haqqah: 30-37)

Sahabt IDC, dengan demikian jelaslah bahwa keberuntungan itu terdapat pada keselamatan dari api neraka dan kebahagiaan dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik. sebagaimana firmannya,

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَاِ نَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّا رِ وَاُ دْخِلَ الْجَـنَّةَ فَقَدْ فَا زَ  ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِ

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 185)

Begitu pula sangatlah besar perbedaan antara penduduk surga dan penduduk neraka, antara orang-orang yang mendapat kenikmatan dan orang-orang yang mendapat siksa, antara orang yang bahagia dan yang celaka, antara orang yang beruntung dan merugi. Dan hanya penghuni surgalah yang memperoleh kemenangan atau kebahagiaan yang hakiki.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

لَا يَسْتَوِيْۤ اَصْحٰبُ النَّا رِ وَاَ صْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۗ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ هُمُ الْفَآئِزُوْنَ

"Tidak sama para penghuni neraka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan." (QS. Al-Hasyr: 20)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.