Usir Kegelisahan Dengan Mengerjakan Hal-hal yang Bermanfaat..!!



Diantara hal yang dapat mencegah duka cita dan kegelisahan adalah dengan memfokuskan semua pikiran untuk memperhatikan pekerjaan hari ini, dan memutuskannya dari memikirkan pekerjaan yang akan datang, serta tidak larut bersedih pada masa lalu.

Oleh karena inilah, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memohon perlindungan kepada Allah Subahanahu wa Ta'ala dari al-hamm dan al-huzn.

Al-huzn adalah kesedihan pada perkara-perkara yang telah berlalu yang tidak mungkin untuk dicegah maupun diraih, sedangkan al-hamm adalah kesedihan yang terjadi karena takut pada perkara yang akan datang.

Dengan berlindung kepada Allah dari dua sifat tersebut, Maka seorang hamba akan berupaya lebih keras mengisi harinya dengan lebih baik, kesungguhannya terkonsentrasi untuk memperbaiki harinya yang dia hidup saat itu dan waktunya sekarang. Jika hatinya terfokus untuk hal itu, maka akan membawa kepada penyempurnaan amal-amal, dan seorang hamba akan terhibur dari duka cita dan kesedihan.

Dan Nabi jika berdoa dengan suatu doa atau menunjuki ummatnya pada suatu doa, maka beliau dengan meminta pertolongan Allah menganjurkan untuk semangat dan sungguh-sungguh dalam merealisasikannya dan untuk mendapatkan apa-apa yang ia inginkan dengan doanya, serta meninggalkan hal-hal yang dia mohon agar terhindar darinya.

Maka seorang hamba hendaknya bersungguh-sungguh berharap perkara yang dapat memberikan manfaat untuknya, baik bagi agamanya maupun dunianya. Hendaknya ia juga memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala kesuksesan dalam meperoleh hal yang dia inginkan, serta meminta tolong untuk bisa memperolehnya sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu "Alaihi Wasallam,

الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.”

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memadukan antara perintah untuk bersemangat mengerjakan urusan yang bermanfaat di setiap keadaan, memohon pertolongan kepada Allah dan tidak tunduk pada kelemahan yaitu kemalasan yang merusak, dan antara berserah diri pada perkara-perkara yang telah berlalu serta memperhatikan qodho dan qodar Allah.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam membagi urusan itu menjadi dua bagian; 

Pertama, urusan yang seorang hamba bisa mencapainya, atau mencapai apa-apa yang diraih, dicegah, atau diminimalisir. Untuk hal ini hendaknya seorang hamba menampakkan kesungguhan dan memohon pertolongan kepada Allah.

Kedua, Urusan yang tidak mungkin dicapai. Untuk hal ini hendaknya seorang hamba merasa tenang dan ridho.

Semoga dengan memperhatikan hal ini seorang hamba dapat memperoleh kegembiraan dan hilangnya duka cita, kesedihan dan kegelisahan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.