Ingin Fitnah Islam, Koh Wendy 3 Kali Khatam Alquran Sebelum Jadi Mualaf



    Allah tak pilih kasih dalam memberikan hidayah pada umatnya. Bahkan pada mereka yang semula begitu berupaya keras menjatuhkan agama Allah. Seperti yang dialami oleh Wendy Lofu atau yang akrab disapa Koh Wendy.

    Siapa sangka, sebelum ia memutuskan menjadi mualaf, ia adalah seorag atheis. Bukan hanya itu, ia pun kerap nakal dan rasis dengan berusaha mencari-cari celah kesalahan Islam.

    "Menjadi orang nakal, di masa nakal ini gue rasis dikit sama Islam. Mungkin karena pengaruh lingkungan juga. Akhirnya saya membenci Islam. Dengan bantuan beberapa teman, timbulah mindset saya yang sangat membenci Islam," ujar Wendy, seperti dikutip dari kanal YouTube Ngaji Cerdas, Selasa (25/1/2022).

    Tak main-main, ia saat itu mencoba mengumpulkan bukti-bukti untuk memfitnah Islam.

    "Gimana caranya saya untuk memfitnah Islam tapi dengan bukti? Saya pikir gimana caranya harus mencari letak kesalahan Islam. Pada akhirnya saya pun mencari celah untuk menghina Islam, benar-benar tujuan saya untuk menghina Islam," lanjutnya.

    Kemudian Wendy memutuskan mencari celah, mencari kesalahan-kesalahan dalam ajaran Islam dengan mengulik kitab suci Alquran dan buku-buku hadis. Hal pertama yang ia cari adalah soal pemahaman tentang poligami.

    "Hal yang bisa saya lakukan ialah mencari yang paling dibenci oleh orang Islam itu sendiri, poligami, dan saya cari dalilnya. Ini ketika saya masih kafir, saya pikir ini nih senjata saya," lanjut Wendy.

    Giat berusaha membuktikan pendapatnya, dan mencari kesalahan dalam ajaran agama Islam untuk memfitnah Islam kala itu, tidak disangka Wendy ternyata getol membaca Alquran. Bahkan sampai khatam atau selesai sebanyak tiga kali.

    "Waktu saya kafir itu saya khatam tiga kalilah, dan baca terjemahannya. Ya itu saking nakalnya mencari kesalahan, dan alhamdulillah mungkin di situ saya dipermudah Allah Subhanahu wa ta'ala untuk memahami isi Alquran dan juga dengan bantuan hadis untuk menafsirkannya," pungkasnya. [Tya Eka-umma]

    Tidak ada komentar

    Diberdayakan oleh Blogger.