Lima Nasehat Rasulullah agar Hidup Selamat Di Dunia dan Akhirat


Terdapat lima nasehat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam (SAW) untuk umat muslim agar hidup selamat dunia dan akhirat.

Kelima nasehat itu disampaikan Nabi Muhammad SAW kepada sahabatnya Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, dan tersirar untuk umat seluruh umat muslim.

Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang paling mulia, tidak ada sedikitpun cacat dalam pribadinya. Setiap perkataan dan ketetapannya, menjadi sunnah sebagai contoh dalam kehidupan umat manusia.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT) memuji Nabi Muhammad dalam salah satu ayat dalam Alquran, yang artinya;

"Ssungguhnya ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah," (Al Quran surat Al-ahzab, ayat 21).

Salah satu diantara keistimewaan Nabi Muhammad adalah kecintaannya kepada umatnya. Nabi Muhammad sengaja menahan doa mustajabnya di dunia untuk kelak beliau minta untuk umatnya sebagai safaat.

Sampai-sampai diakhir-akhir menjelang wafat beliau pun, yang ada di dalam pikirannya adalah umatnya.

Rasulullah SAW, pernah memberikan suatu nasihat kepada salah seorang sahabatnya untuk mengamalkan nasihat ini, dan mengajarkannya kepada orang lain agar selamat hidup di dunia dan akhirat.

Nasehat ini, pada dasarnya diperuntuka kepada umat-umat sesudahnya yang dapat mengamalkannya.

Lalu apakah nasehat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu? dan siapakah sahabat yang diberikan nasihat itu? Berikut ulasannya yang dikutip portalkotambagu.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Cinta Islam Chennel.

Seorang sahabat Nabi yang diberikan nasehat itu adalah Abu Hurairah radhiallahu Anhu (RA), setelah itu beberapa sahabat ditanya siapa yang ingin mengambil nasehat dariku dan mengerjakannya maka Abu Hurairah radhiallahu Anhu menjawab Aku wahai Rasulullah.

Dalam hadits Imam At-Tirmidzi oleh Syeikh Al-albani rahimahullah dari Abu Hurairah radhiallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda. "Siapa yang mau mengambil kalimat-kalimat lalu mengamalkannya atau mengajarkannya kepada orang yang mengamalkannya?" Abu Hurairah menjawab, "saya wahai Rasulullah"
Nabi pun meraih tangan Abu Hurairah lalu menyebut 5 hal, yaitu jaga dirimu dari keharaman-keharaman niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah kepada Allah, dan ridho Allah dengan apa yang Allah tentukan untukmu niscaya kamu menjadi orang terkaya. Berbuat baiklah terhadap tetanggamu niscaya kamu menjadi seorang mukmin. Cintailah saudaramu seperti kamu cinta untuk dirimu sendiri, niscaya kamu menjadi orang muslim. Janganlah banyak tertawa, karena bisa mematikan hati. (HR. At-Tirmidzi).

Lima hal yang menjadi nasehat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada sahabat Abu Hurairah hal ini juga menjadi nasehat bagi kita umatnya agar dapat selamat di dunia dan kelak di akhirat,

Nasehat Nabi Muhammad SAW kepada Abu Huraira dan untuk umat muslim yakni;

1. Jagalah diri dari keharaman-keharaman niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah kepada Allah.

Artiya, umat muslin diminta untuk meninggalkan yang diharamkan oleh Allah SWT untuk menjadi orang yang paling beribadah kepada Allah adalah dengan cara meninggalkan perbuatan yang diharamkan.
Hal ini karena, sesuatu yang haram apabila kita lakukan akan membuat hati menjadi hitam, dan ketika hati kita sudah hitam dan tenggelam maka ibadah pun menjadi berat atas kita, maka dari itu, orang yang paling mudah beribadah adalah orang yang paling bersih hatinya, semakin hati seorang dari maksiat, maka semakin mudah baginya untuk melaksanakan perintah-perintah Allah menjalankan ibadah kepada Allah.

Selain itu, kita dapat terhindar dari perbuatan keji dan mungkar yaitu dengan mengerjakan sholat dengan benar. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Al Qur'an Allah subhanahu wa ta'ala berfirman

"Apa yang telah diwahyukan kepadamu yaitu Al Qur'an dan dirikanlah sholat sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar dan sesungguhnya menginggat Allah atau sholat adalah lebih besar utamanya dari ibadah-ibadah yang lain dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan," (QS: Al Ankabut ayat 45).

2. Ridholah dengan apa yang Allah tentukan untukmu niscaya kamu menjadi orang terkaya.

Nasehat ini menegaskan kita agar selalu ridho terhadap ketentuan Allah SWT, yang dimaksud dalam pesan Rasulullah bukan hanya kaya harta. Karena hakikat kekayaan bukanlah kaya harta melainkan kaya hati.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda. "Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta akan tetapi kekayaan itu adalah kaya hati," hadis riwayat Ibnu Majah.
Orang yang kaya hati adalah orang yang paling qonaah, ia selalu merasa puas dengan apa yang Allah berikan kepadanya.

Orang yang kaya hati adalah orang yang tidak akan pernah merasa iri dan dengki kepada orang yang diberikan oleh Allah nikmat, orang yang kaya hati adalah orang yang selalu bersyukur walaupun Allah berikan sedikit.

Ibadahnya orang yang kaya hati adalah orang yang selalu melihat kebawah untuk urusan dunia dan untuk urusan akhirat.

Ridho kepada ketentuan Allah merupakan suatu keharusan dan sesungguhnya itulah yang terbaik bagi kita.

Allah SWT berfirman, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal Ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui, (QS: Al-baqarah ayat 216).

3. Berbuat baik terhadap tetanggamu niscaya kamu menjadi seorang mukmin.

Mukmin berarti orang yang beriman, baiknya keimanan seseorang bisa dirasakan oleh orang-orang yang terdekat dengannya atau oleh lingkungannya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menyampaikan bagi seseorang sebelum ia berkata baik memuliakan tamu dan tetangganya. Hal ini sebagaimana termaktub dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Seseorang sehingga ia mengatakan apa yang baik atau jika tidak bisa ia diam tidak beriman seseorang sehingga ia memuliakan tetangganya dan tidak beriman seseorang sehingga ia memuliakan tamunya," (HR Bukhari dan Muslim)

4. Cintailah untuk saudaramu seperti kamu cinta dirimu sendiri niscaya kamu menjadi orang muslim.

Muslin bermakna, orang yang menyelamatkan, menjadi muslim artinya menjadi orang yang menyelamatkan orang lain dari kejahatan bisanya atau perbuatannya.

Menjadi muslim adalah mencintai untuk sesuai dengan cinta untuk dirinya sendiri. Jika ia mengharapkan kesehatan untuk dirinya maka harapkanlah pulang yang tadi itu dirasakan oleh orang lain.

Jika ia mengharap dapatkan kebaikan untuk dirinya, maka harapkan pula kebaikan itu dirasakan oleh orang lain.

Jika ia mengharapkan kebahagiaan untuk dirinya, maka harapkanlah kebahagiaan itu dirasakan pula oleh orang lain.

Seperti yang dicontohkan oleh sahabat-sahabat Nabi kaum Anshor yang mendahulukan saudaranya kaum Muhajirin daripada diri mereka sendiri tentang hal ini telah diabadikan oleh Allah SWT dalam Al Qur'an yang artinya "Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman atau kaum Anshor sebelum kedatangan mereka kaum Muhajirin mereka kaum Anshar mencintai orang-orang yang berhijrah kepada mereka atau kaum Muhajirin dan kaum Anshar tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka atau kaum Muhajirin dan kaum Anshar tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada kaum Muhajirin dan mereka mengutamakan orang-orang Muhajirin atas diri mereka sendiri sekalipun mereka dalam kesusahan. Siapa yang dipelihara Dari kekikiran Dirinya mereka itu? orang yang beruntung," (QS: Al Hasyr ayat 9).

5. Janganlah banyak tertawa karena tertawa itu bisa mematikan hati.

Islam mensyariatkan kaum muslimin untuk banyak tersenyum, karena tersenyum juga merupakan sedekah dan Islam melarang banyak tertawa karena segala sesuatu yang berlebih-lebihan atau melampaui batas akan membuat hati menjadi mati.

Salam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiallahu Anhu bahwa dia berkata. "saya tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan tenggorokan beliau. Beliau hanya tersenyum," HR Bukhari dan Muslim.

Karena banyak tertawa mematikan hati menurut Imam Al Ghazali, jika hati mati, hati tidak akan bisa menerima peringatan Al Qur'an dan tidak akan mau menerima nasehat yang baik.

Itulah lima asehat yang diberikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada Abu Hurairah radhiallahu Anhu dan secara tersirat juga diberikan untuk umat muslim. Semoga bisa memberi manfaat dalam hidup kita. ***

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.