Mengenal Alam Barzakh dan 5 Golongan Penghuninya


Semua makhluk hidup yang ada di dunia akan mati. Karena, sejatinya kehidupan di dunia tidaklah kekal abadi. Ada kehidupan selanjutnya yang menanti, yakni kehidupan di akhirat.

Dalam tubuh manusia, terdapat ruh yang diciptakan oleh Allah sebagai penyebab adanya hidup. Ruh ini bersifat tidak terlihat, namun memiliki energi yang luar biasa.

Ketika seseorang meninggal, maka ruh dan jasadnya akan terpisah. Jasad akan dikuburkan, sedangkan ruh akan bertolak ke alam barzah dimana semua manusia yang telah meninggal berkumpul disana menunggu hingga hari kiamat tiba.
Lantas, apa sebenarnya alam barzah? Dan siapa saja yang menempatinya? Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasannya di berikut ini.

Pengertian alam barzah

Alam barzah merupakan tempat manusia yang sudah meninggal untuk menunggu hari kebangkitan, juga menjadi pemisah antara alam dunia dan alam akhirat. Alam ini juga disebut sebagai alam kubur yang menjadi pintu masuk menuju alam akhirat.
Di dalam alam barzah, seluruh manusia berkumpul menunggu hari kebangkitan bagi seseorang yang telah meninggal dunia. Hal ini telah tertuang dalam surat Ar-Rum ayat 55 dan 56, yang bunyinya:

وَقَالَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ وَالْاِيْمَانَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ اِلٰى يَوْمِ الْبَعْثِۖ فَهٰذَا يَوْمُ الْبَعْثِ وَلٰكِنَّكُمْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

Artinya:
Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), “Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya).”

Selain sebagai alam pemisah antara dunia dan akhirat, alam barzah juga tempat manusia yang sudah meninggal bertemu dengan malaikat Munkar Nakir untuk ditanya mengenai segala perbuatan yang mereka lakukan di dunia.

Jika seseorang selalu melakukan perbuatan keji dan tidak beramal saleh selama hidup di dunia, maka di alam barzah ia akan mendapat siksaan, yang biasa disebut dengan siksa kubur.

Namun, jika selama hidup di dunia selalu mengerjakan perbuatan baik dan selalu bertaqwa kepada Allah, maka ia akan lolos dari siksa kubur hingga hari kebangkitan tiba.

Ruh serta tingkatannya di alam barzah

Di alam barzah, terdapat beberapa jenis ruh yang berada di tingkatan berbeda, mulai dari ruh para nabi, hingga ruh orang kafir. Berikut adalah beberapa jenis ruh di alam barzah.

1. Ruh para nabi

Ruh para nabi menempati tingkatan pertama di tempat paling tinggi, yang disebut dengan ‘illiyyin.

Suatu ketika, di detik-detik terakhir kehidupan rasulullah, Siti Aisyah mendengar beliau berdoa kepada Allah untuk ditempatkan di tempat paling tinggi. Hal tersebut diceritakan dala hadist Siti Aisyah yang berbunyi:

نَزَلَ بِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَرَأْسُهُ عَلَى فَخِذِى غُشِىَ عَلَيْهِ سَاعَةً ثُمَّ أَفَاقَ فَأَشْخَصَ بَصَرَهُ إِلَى السَّقْفِ ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الأَعْلَى

Artinya:
Ketika Rasulullah mendekati ajal, saat kepala beliau ada di pahaku, belia pingsan sasaat. Kemudian beliau sadar kembali, dan menatapkan wajahnya ke atap rumah. Kemudian beliau mengucapkan, ‘Allahumma ar-Rafiq al-A’la.” (HR. Bukhari 6509 & Muslim 6450)

2. Ruh para syuhada

Ketika seseorang yang hidup di dunia selalu melakukan amal baik dan menjalankan semua perintah Allah, maka saat setelah meninggal ia akan mendapatkan tempat indah di sisi-Nya.

Seseorang yang mati dijalan Allah disebut sebagai syuhada alias mati syahid. Biasanya mereka meninggal saat perang, melahirkan, bekerja, dan tenggelam.

Sesungguhnya, ketika para syuhada mati di jalan Allah, maka sebenarnya ia masih tetap hidup dengan penuh rezeki dan kenikmatan. Hal ini tertuang dalam surat Al – Imran ayat 169-171, yang berbunyi:

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ

Artinya:
Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki.

Walaupun kehidupan mereka dikatakan teramat nikmat di alam barzah, namun tidak seorangpun tahu seperti apa kenikmatan itu sesungguhnya.

Dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas, Nabi saw bersabda:

اَلشُّهَدَاءُ عَلَى بَارِقِ نَهْرٍ بِبَابِ الْجَنَّةِ فِي قُبَّةٍ خَضْرَاءَ يَخْرُجُ اِلَيْهِمْ رِزْقُهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ بُكْرَةً وَ عَشِيًّا (رواه الحاكم واحمد والطبراني عن ابن عبّاس)

Artinya:
Para syuhada berada di tepi sungai dekat pintu surga, mereka berada dalam sebuah kubah yang hijau. Hidangan mereka keluar dari surga itu setiap pagi dan sore. (Riwayat al-Hakim, Ahmad dan at-Tabrani dari Ibnu ‘Abbas).

Namun, bagaimana jika seseorang mati di jalan Allah tapi masih meninggalkan hutang? Maka ruh tersebut akan tertahan sebelum hutang tersebut terlunaskan.

Dari Abdullah ibn Jahsy diceritakan bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW dan bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang terjadi padaku jika aku terbunuh di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Surga.” Ketika orang itu berpaling, beliau bersabda, “Kecuali ada hutang. Baru saja Jibril memberi tahu aku.”

3. Ruh mukmin yang soleh

Dikatakan mukmin yang salah adalah seorang umat muslim yang selama hidupnya selalu berbuat kebaikan dan beramal salah. Saat ia mati dan berada di alam barzah, maka ruhnya akan bergelantungan di atas pohon.

Kemudian, ia akan didatangi oleh malaikat Munkar dan Nakir yang akan memberikan pertanyaan untuk menguji keimanannya. Orang mukmin ya soleh akan menjawab semua pertanyaan tersebut dengan tenang dan penuh keyakinan.

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Al Bara bin Azib radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah bersabda:

إِذَا أُقْعِدَ المُؤْمِنُ في قَبْرِهِ أُتِيَ، ثُمَّ شَهِدَ أنْ لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وأنَّ مُحَمَّدًا رَسولُ اللَّهِ، فَذلكَ قَوْلُهُ: {يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بالقَوْلِ الثَّابِتِ

“Jika mayit seorang Mukmin telah diletakkan di dalam kubur maka dia akan didatangi malaikat. Lalu dia akan bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya.

Di alam barzah, seorang mukmin yang soleh akan diperlihatkan surga oleh Allah. Kemudian ia akan meminta untuk disegerakan kiamat karena tidak sabar untuk merasakan kenikmatan surga.

4. Ruh tukang maksiat

Maksiat merupakan perbuatan yang melanggar norma agama dan dibenci oleh Allah. Seseorang yang berbuat maksiat ialah yang suka melakukan melanggar perintah Allah dan selalu melakukan perbuatan yang dilarang oleh-Nya.

Ketika tukang maksiat mati dan berada di alam barzah, maka ia akan mendapat siksa kubur yang teramat pedih.

Orang pendusta alias suka berbohong dalam setiap ucapan dan perbuatannya, maka saat di alam barzah ia akan mendapatkan siksaan berupa dimasukkannya besi panas pada mulutnya hingga menembus tengkuknya.

Sementara, orang yang lalai dan meninggalkan sholat akibat tidur dan alasan lain, maka kepalanya akan dihantap oleh batu hingga hancur.

Tidak hanya itu, orang yang suka makan yang riba maka ia akan diletakkan di dalam lautan penuh darah, kemudian ada yang melemparinya dengan batu.

5. Ruh orang kafir

Saat orang kafir mati dan ditempatkan di alam barzah, maka ia akan mendapatkan balasan atas segala perbuatannya di dunia. Ia akan dikumpulkan bersama orang-orang kafir lainnya.

Jika orang mukmin yang soleh sangat tenang menunggu malaikat Munkar dan Nakir tiba, maka orang kafir sebaliknya. Mereka akan merasa takut karena tidak bisa menjawab segala pertanyaan yang diberikan.

Orang mukmin yang soleh akan menjawab pertanyaan malaikat dengan penuh keyakinan, sementara orang kafir akan menjawabnya dengan penuh keragu-raguan. Sebab, selama hidup di dunia ia tidak pernah sekalipun beriman kepada Allah.

Saat di alam barzah, Allah akan menunjukkan kepadanya bagaimana pedihnya siksaan neraka. Kemudian, ia akan memohon kepada Allah untuk tidak mendatangkan hari kiamat karena mereka takut akan siksaan tersebut.

Akhir kata

Demikianlah gambara alam barzah beserta jenis ruh yang menghuninya. Setiap perbuatan yang kita lakukan di dunia akan menjadi penentu bagaimana nasib kita di akhirat nanti.

Tak hanya di neraka, di alam barzahpun kita akan mendapatkan siksaan jika selalu melakukan perbuatan yang dibenci oleh Allah.

Oleh sebab itu, mari selalu bertaqwa kepada Allah dengan cara selalu melakukan perintah Allah dan menjauhinya larangannya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.