Sedekah: Kado Terbaik untuk Ayah Bunda yang Telah Tiada


Berbakti kepada kedua orang tua _(birrul walidain)_ adalah kewajiban utama anak sepanjang hidupnya. Perintahnya sangat tegas dalam Al-Qur’an, menduduki urutan kedua setelah perintah Tauhid beribadah kepada Allah (Qs An-Nisa 36, Al-An’am 151, Al-Isra 23).

Kewajiban berbakti kepada kedua orang tua tidak akan terputus meskipun kedua orang tua sudah tiada.

Salah satu cara berbakti kepada kedua orang tua yang sudah meninggal adalah bersedekah atas nama ayah bunda yang sudah wafat.

Sedekah di jalan Allah menjadi hadiah terindah untuk ayah bunda yang sudah wafat. Karena pahalanya akan terkirim sampai kepada kedua orang tua yang sudah wafat, dan menjadi amal shalih bagi sang anak.

Dalam berbagai hadits shahih diungkapkan tentang sampainya pahala sedekah sang anak kepada orang tua yang telah meninggal:

أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أُمّـِيْ افْـتُـلِـتَتْ نَـفْسُهَا (وَلَـمْ تُوْصِ) فَـأَظُنَّـهَا لَوْ تَـكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، فَـهَلْ لَـهَا أَجْـرٌ إِنْ تَـصَدَّقْتُ عَنْهَا (وَلِـيْ أَجْـرٌ)؟ قَالَ: «نَعَمْ» (فَـتَـصَدَّقَ عَـنْـهَا).

Dari Aisyah RA, bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW: “Sesungguhnya ibuku meninggal dunia secara tiba-tiba (tanpa sempat meninggalkan wasiat). Aku yakin jika ia sempat berbicara tentu ia akan bersedekah. Apakah ibuku memperoleh pahala jika aku bersedekah atas namanya? Beliau menjawab, “Ya, bersedekahlah atas namanya” (Muttafaqun alaih).

أَنَّ سَعْـدَ بْنَ عُـبَـادَةَ -أَخَا بَـنِـيْ سَاعِدَةِ- تُـوُفّـِيَتْ أُمُّـهُ وَهُـوَ غَـائِـبٌ عَنْهَا، فَـقَالَ: يَـا رَسُوْلَ اللّٰـهِ! إِنَّ أُمّـِيْ تُـوُفّـِيَتْ، وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، فَهَلْ يَنْـفَعُهَا إِنْ تَصَدَّقْتُ بِـشَـيْءٍ عَنْهَا؟ قَـالَ: نَـعَمْ، قَالَ: فَـإِنّـِيْ أُشْهِـدُكَ أَنَّ حَائِـطَ الْـمِخْـرَافِ صَدَقَـةٌ عَلَـيْـهَا.

Dari Abdullah bin Abbas RA bahwa Sa’ad bin Ubadah ditinggal wafat ibunya ketika ia tidak bersama sang ibu. Maka ia bertanya kepada Nabi SAW,  "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku meninggal dunia ketika aku tidak bersamanya. Apakah bermanfaat bagi ibuku apabila aku menyedekahkan sesuatu atas namanya? Rasulullah SAW menjawab: "Ya!" Sa’ad pun berujar: "Sesungguhnya Engkau menjadi saksinya bahwa kebunku yang banyak buahnya ini aku sedekahkan atas nama ibuku" (HR Bukhari, Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i, Baihaqi).

إِنَّ أَبِـيْ مَاتَ وَتَـرَكَ مَالًا، وَلَـمْ يُـوْصِ، فَهَلْ يُـكَـفّـِرُ عَنْـهُ أَنْ أَتـَصَدَّقَ عَنْـهُ؟ قَالَ: نَـعَمْ.

Dari Abu Hurairah RA bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW:  “Sesungguhnya ayahku meninggal dunia dan meninggalkan harta, tetapi ia tidak berwasiat. Apakah Allah akan menghapuskan kesalahannya karena sedekahku atas namanya?” Rasulullah SAW menjawab, “Ya!” (HR Muslim, Ahmad, Nasa’i, dan Baihaqi)

Peluang amal shalih selalu terbuka lebar. Allah Ta'ala mengajarkan betapa luhurnya cinta kasih anak kepada kedua orang tua. Kebaikannya terus terjaga, meskipun mereka sudah tiada. [abu mumtaz]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.